Langit
desa dalam senjanya mewarnai senyum-senyum sepi hari ini. Hari terus bergulir
megiringi detik-detik jalan tak bermahkota. Siang telah bergelayut pergi ketika
seorang Gadis kecil (Mungkin SMP) di hadapan mataku, dengan gemirang, tampak
begitu senang dalam boncengan sang kekasih yang mungkin saja lima tahun lebih
tua darinya. Hati kecil yang kupunya bergejolak berteriak, marah... Entah aku
marah karena tak mampu melihat gadis-gadis kecil di ujung tanduk atau marah dan
iri karena bukan akulah yang bersama
gadis kecil itu, terserah.
Dengan
senyum simpul bahagia, sang lelaki berucap “Aku Cinta kamu” kemudian tak sampai
sedetik maka dikecuplah kening sang gadis kecil. Mau berkata apa lagi, jengkel
makin memuncak, tapi siapa aku di alam demokrasi kebablasan yang terlalu
mendewakan kebebasan dan melupakan adab. Gadis yang telah dibutakan zaman
itupun tidur dalam pelukan sang lelaki. Semoga tak terbuai mimpi dan tak
tersesat dari akalnya.
Memang kutak
tahu apakah benar sang lelaki mencintai si gadis atau tidak, tapi yang pasti
aku tahu bahwa cinta itu berbeda dengan nafsu.
1.
Cinta
itu membahagiakan, Nafsu itu Membahayakan.
Ibarat
dua sisi mata uang, cinta adalah sisi positif, nafsu adalah sisi negatif dan
uang itulah yang menjadi hubungannya. Ia yang mencintai pasangannya dengan
sebenarnya cinta akan membawa hubungannya ke arah kebahagiaan, tanpa bermaksud
untuk merusak dan menyakiti. Sebaliknya orang yang terkecoh menganggap nafsunya sebagai cinta, mereka akan
membawa hubungannya ke arah kebahagiaan semu, dan hanya berorientasi fisik
semata, dalam hal ini sex. Hal yang justruakan menjerumuskan mereka ke dalam
situasi yang membahayakan.
Dimana
ada kebaikan, maka disitulah ada setan yang selalu akan menggodamu..... Jika
kau memiliki cinta, maka bersiaplah perang dengan setan-setan.
2.
Cinta Bikin Ketawa, Nafsu
Bikin Kecewa
Dalam sebuah tulisan,
seseorang pernah menganalogikan hubungan itu seperti sawah, cinta itu seperti
padi, dan nafsu adalah rumput liar. Ketika menanam padi di sawah, maka secara
otomatis akan tumbuh rumput liar. Apabila kita ingin memanen kebahagiaan maka
tentunya kita akan memangkas rumput liar itu, tapi apabila kita ingin kecewa
terhadapa hasil panen, maka biarkanlah rumput liar mendominasi sawahmu.
3.
Cinta selalu ingin memberi,
nafsu selalu ingin diberi.
Jika seseorang benar-benar
mencintai maka sudah menjadi hal pasti bahwa ia akan memberi, jadi jika
keduanya saling mencintai, maka keduanya saling memberi, dan saling diberi.
Sebaliknya nafsu yang selalu
ingin diberi, akan segera pudar, akan menghancurkaan jaalinan hubungan ketika
ia tak lagi menerima.
4.
Cinta ingin menyayangi, dan
nafsu ingin menggerayangi.
Perlu saya jelaskan?? Saya
pikir tak perlu. Haahahaah....
jempol....
ReplyDeletelike this post.
Terima kasih, Sodara.
ReplyDelete