Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

14 November 2016

Sedikit Cerita Tentang Senyum(mu).


Menikmati senyummu. Hal pertama dan secara otomatis terjadi adalah aku jatuh cinta padamu.
Saat ini, kita tak perlu bicara tentang siapa dan mengapa kita disini.
Kau sudah selayaknya cukup tahu. Bahwa aku menginginkanmu.

9 November 2016

Dari Sini

Dari sini, jangan sekali-kali kau pergi.
Besok, ada senja yang ingin kulihat bersamamu.
Dan hati yang mulai berkararat karena masa, biarkan ia mendetak kembali. Terus hidup walau kita tak lagi sempat bernyawa.

9 February 2014

Puisi Zina



Kelabu di senja yang tak berakal.
Perlahan menggerogoti kemaluan zaman.
Lima cecunguk-cecunguk mulai bersenandung.
Menceritakan keindahan dengan kemalasan.

16 September 2013

Kembali Bertanya


Tanyakan pada rumput yang bergoyang, sodara.
Jika tak ada lagi tempat untuk bertanya ...
Sementara jiwa di selimuti ketidaktahuan...
Hanyalah keraguan yang  menghampiri ...
Tanyakan pada rumput yang bergoyang, sodara...
Bukan rumput  yang akan menjawab...
Tapi ketenangan jiwa kan membuatmu menjawab...
Sendiri ...

29 August 2013

Sampai Kapan bisa Tertawa


Sampai kapan?
Orang-orang yang menulis kepalsuan di keningnya,
Menggerogoti kemaluan zaman,
Membonsai kesejahteraan, beternak ketidakadilan.

Sampai dimana?
Tawa menemani pembodohan.
Melacur keluhuran rasa,
Merekayasa senyuman awan kelabu

Demi apa ?
Engkau sanggup melukis senyum,
Meski kau sadari kau terluka.
Meski engkau merasa kau tersakiti.

Karena mengapa ?
Kau masih tetap berlalu.
Meski saudaramu bersimbah darah.
Meski sahabatmu kini tanpa arah.

Lalu bagaimana?
Aku mengingatkanmu.
Bagaimana aku memohon.
Darah kita sama merah, tulang kita sama putih.

Berikan aku sedikit hidup.
Agar kita tidak terpisah.
Kayamu melayang,
Miskinku terkubur.

Dengan siapa?
Bangsaku memohon.
Jika kakinya terkilir.
Jika mahkotanya layu, kalau bukan kamu.


10 July 2013

Jelagah Mustahil atas Kesetiaan


Ini tentang ketidakstabilan rasa ...
Dan Tentang kemustahilan setia.
Cinta itu, ada yang membuatnya terlarang,
Meski kita tahu,
Rasa ini tak mungkin pergi.

28 June 2013

Kesombongan

Bukan cinta yang menciptakan sakit, tapi melainkan insan pelakunya sendiri. Jangan mencoba untuk terjebak. karena sesungguhnya cinta itu benar-benar suci.

Kerinduan Bocah pada Hujan

Sampaikan pada semua ulama,
jika ku datang menantangnya ??
katanya sabar adalah yang terbaik ...
nyatanya ku mati karenanya...

Tanya ???

Alasan Mengapa ku harus mencintamu ...
seperti laba-laba membutuhkan jaringnya ..
tak terukir setiap derai air mata ..
yang menyepi dalam relung jiwa.

Dalam satu riak senyap samudra cinta ...
ada satu yang kutakut mengharapnya ...
tapi kutakut tak mengharapnya ...
biarkan kepastian betahta.
muingkin tak pantas lagi ku mengucap rindu . . .

          
      ??  ? ??
  ??           ??
??              ??
                 ??
             ??
          ??
          ??

          ??

Alasan Apa ?


Bahkan aku masih bertanya ...
Mengapa ku mencintaimu ...
Aku lelah bersembunyi,
Dari setiap kelemahan jiwa ...
Aku lelah berpura-pura,
Saya tetaplah lemah ...

13 June 2013

Yang Abadi dari Setiap Insan


Nabiullah Muhammad SAW mungkin telah wafat, Soekarno telah wafat, Mussolini, Adolf Hitler, sampai  Saddam Husain pun kini telah wafat. Secara fisik, mereka tak ada lagi, namun mungkin hanya segelintir orang yang tidak bisa berbicara tentang siapa mereka. Mereka abadi dan tetap menyelimuti perjalanan roda dunia. Bukan fisik mereka yang abadi, tetapi karakterlaah yang membat mereka terus di kenang.

12 June 2013

Jaring-Jaring Merah


Seperti jaring jaring merah di daun lapuk.
Mencoba bertahta dari ujung perih hidup.
Mungkin sakau-sakau hanya sekedar rasa,
sampai hidup bukan lagi tak mati.

20 February 2013

Kau Bilang itu Badik ??

Di kaki Bulusaraung Kulihat Badik bersarung tuak.
Menjejakkan darah dalam iris-iris debunya.
Disana terukir konco-konco luka di atas derai-derainya.

18 February 2013

Matematika Cinta (Inspirasi dari Sujiwo Tejo)



Guraukan tentang kepastian,
bibirmu hanya berujar kesepakatan,
Ceritakan tentang kesucian cinta,
dan yang merenda harimu hanya nafsu.

Isyarat Yang Terkunci


Kupetik satu mawar, tak berarti di taman hanya satu,
Kulukiskan Senja di Lirihmu, tentang dunia dalam tapal.
biarkan Kata terpagut emosi, asalkan hati dicumbu cahaya.
biar kuhela sang awan, agar  biruku memerah . .

4 February 2013

Sekedar Retorika Cinta


Hapus teorema cinta dari bibir manismu ...
Hapus definisi kasih-sayang dari lafadzmu ...
Jika Cinta ini hanya sebatas implikasi ...
Agar Aku tak lagi bermimpi ...

9 January 2013

Kau yang Disana, Maknailah!

Baris-baris sepi terontai.
Menjulang di atas perih.
Selaras keringnya daun  terhanyut.
Adakah sumpah tak mengikat jiwa??

Untuk Sebuah Janji

Lafadzku liang sumpah...
Mengalir menjamah puing-puing sukma.
Bulir-bulir derita, tanpa raga dalam juang.