Kupetik
satu mawar, tak berarti di taman hanya satu,
Kulukiskan Senja di Lirihmu, tentang dunia dalam tapal.
biarkan Kata terpagut emosi, asalkan hati dicumbu cahaya.
biar kuhela sang awan, agar biruku
memerah . .
Lihatlah angin berbisik pada hujan,
dan rindukan pagi mencumbu embun,
mereka berbicara tentang rasa,
berteriak tanpa suara.
Izinkan riak itu terus bercerita,
Selama sangkakala belum bernyanyi,
Senja ini, cuma badai yang tertunda,
Tawa ini, cuma sepi yang belum terukir.
No comments:
Post a Comment