Masalah yang dihadapi hari ini hanyalah masalah kecil
dibandingkan dengan apa yang akan kita hadapi di masa yang akan datang.
Pilihannya ada dua, kita berusaha menghadapi atau menyerah dengan keadaan hari
ini.
Menghadapi berarti kita punya harapan untuk mencapai masa
depan yang lebih indah. Mungkin berat,
tapi faktanya itulah yang akan menjadi kekuatan kita nantinya. Terpaan
cobaan dan rintangan inilah yang akan menempa fisik maupun mental agar lebih
kompetitif dan kuat. Menyerah mungkin sangat sederhana dan mudah untuk pilihan
hari ini. Tapi besok cobaan akan datang lagi, lagi dan lagi. Begitu seterusnya.
Kita tidak akan mungkin selamanya lari menghindari rintangan itu, karena kita
semua punya impian yang ingin dicapai. Kita tidak mungkin mencapai pulau seberang
tanpa menyebrangi lautan. Kita tidak mungkin menjejakkan kaki di Puncak gunung
Bulusaraung tanpa mendaki. Bahkan surga yang dijanjikan pun hanya akan dicapai
jika kita mampu menghadapi godaan setan dan juga nafsu-nafsu negatif yang kita
miliki.
Menyerah hanyalah jalan terakhir. Ketika rasio tak mampu
melegalkan jalan, dan ketika di hati tak lagi ada yang kau sayang, hanya saat
itulah menyerah menjadi pilihan terbaik, karena dunia tak lagi mengukir namamu
di dalamnya.
Para pujangga bahkan meminta kita bertanya pada rumput yang
bergoyang saat goyah. Bukan berarti menanti rumput tuk berbicara. Tapi dengan
syahdunya, dengarlah rasiomu berujar dan hatimu memilih.
No comments:
Post a Comment