Perasaan hanya dibui selaput tipis agar ia tersakiti,
seperti air yang hanya butuh satu sentuhan agar ia beriak. Dan perasaan juga
hanya butuh satu rasa sakit untuk membunuh mimpi yang telah lama ada, seperti riak air yang hanya butuh sedetik untuk
membunuh keheningan. Adalah satu hal yang sangat lucu sekaligus ironis ketika hati
menyelimuti logika.