8 February 2014

Catatan Seorang Insomnia

Apa yang membat malam tak pernah berujung ?? Setiap kali mataku terbuka, yang kulihat hanya gelap.

Udara malam tak lagi mampu mengusik. Justru merangsang jiwa untuk tetap tersadar. Secangkir, dua cangkir, tiga cangkir kopi menjadi teman paling setia. Yang keluar dari mulut, organ yang seharusnya berbicara, bukanlah suara. Yang keluar hanyalah kepulan-kepulan asap dari batangan-batangan rokok. Mereka menggerogoti kantong, tapi aku mencintainya. Mereka membuatku kehilangan alasan untuk hidup, tapi menciptakan hidup buatku.

Bagiku, hidup ini adalah kumpulan paradoks-paradoks kecil di dalam paradoks yang lebih kompleks. Terlal banyak hal bertentangan yang jstru harus ada di saat bersamaan. Ketika yang satu hilang, maka hidup itu menjadi sederhana, bahkan terlalu sederhana, sampai kita sendiri tak sadar bahwa kita hidup.

Katanya takdir itu telah diatur, dan tak akan berubah. Anehnya, kita dituntut untuk mengejar hal yang sudah pasti ini. Pilihan-pilihan akan selalu ada, dan kita dituntut untuk memilih satu. Tapi, terkadang kita hanya diberikan satu pilihan , dan parahnya lagi kita harus menanggung sendiri konsekuensinya.
Katanya kita diciptakan untuk membangun peradaban yang berbudi dan luhur di muka bumi. Sayangnya, semakin kita berusaha membangun itu, yang bisa kita lakukan justru semakin mempertegas bahwa kita tak bisa bergerak ke sana. Semakin kita bergerak kesana, ia semakin menjauh. Pada akhirnya, titik-titik nolpun berpindah.

Katanya kita diciptakan merdeka. Namun, kenyataannya kita selalu ada dalam bayang-bayang aturan. Tidak mengherankan jika ada di antara kita yang berusaha menerobos itu untuk menjadi manusia yang bebas seutuhnya. Anehnya, semakin mereka mengejar kebebasan, realita justru memperlihatkan kalau mereka semakin terpenjara aleh kebebasannya.

Katanya, mereka yang memiliki cinta akan berbahagia. Semakin kita mencintai, semakin kita tak peduli dengan segala hal negatif yang dimiliki objek yang kita cintai, meskipun itu pada akhirnya akan merugikan kita sendiri. Kebutaan cinta yang membuat kita tak peduli.

No comments:

Post a Comment