Subhanallah... Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang Maha
Esa, yang menciptkan setiap jengkal bumi bagi kita untuk menarik hikmah
darinya. Hanya Dia yang mampu menyandingkan sejuta makna, bahkan pada
makhluk-Nya yang paling kecil. Manusia dengan segala kompleksitas akal dan
pikirannya mungkin kadang tak akan pernah mampu mengira, bahwa makhluk yang
sangat kecil ternyata menyimpan ilmu yang begitu luas dan begitu dalam untuk di
relungi.
Dan pada akhirnya kembali manusia hanya mampu menyesali semuanya, Tuhan telah memberikan waktu padaku untuk melakukan yang terbaik, menjaga ia yang kusayangi selagi ia masih setia menerima kasih sayangku.
Dan celanaku, maafkan aku, kali ini mataku tak akan kugunakan untuk menangisi perpisahan kita, akan kugunakan mata ini untuk melihat jauh ke depan, agar tak lagi ada celana malang sepertimu.
***
Ada sesuatu yang sejak dulu ingin kukatakan pada ia yang jauh
lebih kusayang melebihi diriku sendiri,
“Celana-celana kesayanganku mungkin bisa tergantikan dengan celana-celana yang baru ketika ia tak lagi mampu menemaniku, tapi Engkau yang kusayang, tak akan mungkin tergantikan oleh siapapun. Agar hidup bermakna, Celana itu menemaniku, dan saya belum tentu menemaninya. Tapi, ketika berbicara tentang kasih sayang yang kumiliki, perasaan yang kumiliki tak akan pernah ada artinya tanpa kasih sayangmu.”
“Celana-celana kesayanganku mungkin bisa tergantikan dengan celana-celana yang baru ketika ia tak lagi mampu menemaniku, tapi Engkau yang kusayang, tak akan mungkin tergantikan oleh siapapun. Agar hidup bermakna, Celana itu menemaniku, dan saya belum tentu menemaninya. Tapi, ketika berbicara tentang kasih sayang yang kumiliki, perasaan yang kumiliki tak akan pernah ada artinya tanpa kasih sayangmu.”
No comments:
Post a Comment