Bagiku, hidup ini adalah kumpulan paradoks-paradoks kecil di
dalam paradoks yang lebih kompleks. Terlal banyak hal bertentangan yang jstru
harus ada di saat bersamaan. Ketika yang satu hilang, maka hidup itu menjadi
sederhana, bahkan terlalu sederhana, sampai kita sendiri tak sadar bahwa kita
hidup.
Katanya takdir itu telah diatur, dan tak akan berubah.
Anehnya, kita dituntut untuk mengejar hal yang sudah pasti ini. Pilihan-pilihan
akan selalu ada, dan kita dituntut untuk memilih satu. Tapi, terkadang kita
hanya diberikan satu pilihan , dan parahnya lagi kita harus menanggung sendiri
konsekuensinya.
Katanya kita diciptakan untuk membangun peradaban yang
berbudi dan luhur di muka bumi. Sayangnya, semakin kita berusaha membangun itu,
yang bisa kita lakukan justru semakin mempertegas bahwa kita tak bisa bergerak
ke sana. Semakin kita bergerak kesana, ia semakin menjauh. Pada akhirnya,
titik-titik nolpun berpindah.
Katanya kita diciptakan merdeka. Namun, kenyataannya kita
selalu ada dalam bayang-bayang aturan. Tidak mengherankan jika ada di antara
kita yang berusaha menerobos itu untuk menjadi manusia yang bebas seutuhnya.
Anehnya, semakin mereka mengejar kebebasan, realita justru memperlihatkan kalau
mereka semakin terpenjara aleh kebebasannya.
Katanya, mereka yang memiliki cinta akan berbahagia. Semakin
kita mencintai, semakin kita tak peduli dengan segala hal negatif yang dimiliki
objek yang kita cintai, meskipun itu pada akhirnya akan merugikan kita sendiri.
Kebutaan cinta yang membuat kita tak peduli.
No comments:
Post a Comment