7 December 2013

Spiritual itu Menopang Emosional dan Intelektual.


Bukan hal baru. Tulisan ini hanya catatan kecil untuk mengingankan saya Pribadi. Kecerdasan Intelektual (IQ) bukanlah segalanya. Bukan satu-satunya penentu keberhasilan seseorang. Sudah terlalu banyak manusia dengan IQ lumayan bagus yang berakhir konyol.
Kalo IQ bukanlah segalanya, berarti ada hal lain yang juga menjadi faktor penentu dalam hidup kita. Orang-orang menyebutnya sebagai Kecerdasan Emosional (EQ). Dulunya saya tidak begitu yakin, tapi setelah dipikir-pikir, memang demikian adanya. Contoh realnya adalah saat ujian. Setinggi apapun kemampuan intelektual Anda, Anda hanya akan menghadapi kegagalan jika saat itu kondisi Emosional Anda tidak karuan. Bahkan dalam beberapa kasus, Kondisi Emosional yang sangat buruk sampai membuat seseorang justru stress sekalipun ia termasuk golongan Intelektual. Lihat saja para calon legislatif yang gagal. Banyak di antara mereka menjadi stress padahal mereka adalah orang-orang terpilih yang tentunya “bisa” disebut intelek.

Dalam beberapa seminar, para pemateri biasanya mengatakan bahwa untuk mencapai sebuah keberhasilan, maka kecerdasan Intelektual harus diimbangi dengan kecerdasan emosional. Keberhasilan tidak akan datang jika hanya mengandalkan IQ. Karenanya emosional kita tentunya juga harus mendapat porsi perhatian dari kita.

Berbicara tentang keberhasilan, tentunya kita tidak akan lepas dari tujuan. Karena tolak ukur sebuah keberhasilan adalah sejauh mana kita bisa mendekati atau mencapai tujuan itu. Nah disinilah nilai sebuah kehidupan berjudi, apakah tujuan kita positif atau negatif. Kalo kita mampu mengendalikan dan menyeimbangkan IQ serta EQ untuk sebuah tujuan negatif, maka itu sama saja kita akan menggiring dunia pada kehancuran.

Para ahli kemudian menelurkan istilah baru yaitu kecerdasan spiritual. Ia yang akan mengontrol tujuan kita agar tetap positif. Kecerdasan spiritual ini pulalah yang akan  menjadi spirit jika ada masalah dengan IQ dan EQ. Tentunya Spiritual yang dimaksud disini bukan sekedar ritual keagamaan. Tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan. Tuhan kan tidak meminta kita untuk menyembahnya  saja, tetapi kita juga diminta untuk belajar, menjaga hati, tidak merusak keindahan abyang real maupun abstrak dan diminta untuk saling menyayangi sesama makhluknya.

Saya pikir Kecerdasan Spiritual inilah yang penting. Dengan kecerdasan ini, kita akan belajar untuk IQ kita, dan dengan SQ ini kita akan menjaga kondisi emosional kita. Kita semua mungkin sepakat bahwa Manusia yang tidak belajar, manusia yang tidak berusaha menjaga hati dan dirinya, ataupun manusia yang hanya melakukan kerusakan sudah pasti tingkat kecerdasan Spiritualnya dipertanyakan...

No comments:

Post a Comment