26 June 2012

Surat Cinta untuk Kekasihku


Masih setia malam dalam kesepian, mengantar jiwaku pergi jauh terbang tinggalkan ragaku. Kucoba menitip rindu pada angin yang mencumbuku agar engau tahu juga ada rindu di dadaku. Bukan hanya karena ingin melihatmu senyum namun hati inilah yang melukis isinya ke dalam baris-baris  kata ini.



Dengan hati, kupinta kau tuk menyebut namaku dalam setiap rindumu, dan aku akan datang, meskipun hanya dalam mimpimu. Hari ini daratan perjuangan memisahkan raga kita, tapi aku yakin kaupun tahu bayangmu selalu ada bersamaku. Jarak dan waktu yang memisahkan, bisa kuterima, dan kuyakin mereka tak akan ingkar janji, mereka akan mempertemukan kita kembali.
Sayang, kuukir namamu di helai nafasku. Kulukis wajahmu dalam hatiku, dan hanya kupinta setiamu untukku. Butir-butir cinta mengalir memenuhi setiap ruang konstitusi kesetiaan, dan hanya ada satu nama disana, itu namamu. Mataku mungkin tak mampu setia untuk hanya melihat satu keindahan di dunia ini, karena Tuhan memang menciptakan sangat banyak keindahan, tapi hatiku, masih tak mampu memuja keindahan lain selain dirimu.
Orang bilang logika seorang pria akan membunuh cinta yang ia miliki, tapi kumohon kau yakin bahwa justru logikakulah yang mengajariku untuk terus mencintaimu. Jujur aku benci mengucap kata sayang, tapi bibirku, akalku, dan seluruh indraku tak kuasa untuk tak berucap sayang.
Sayang, sekali lagi keabadian cinta kita diuji. Semoga waktu mengatakan cinta kita abadi bersama jarak itu. Dan sadarilah bahwa hidupnya cintaku berasal dari tidur dan kebahagian dalam buai mimpi.

No comments:

Post a Comment