Tidak mau kalah dengan tiga
tetangganya. Pujangga-pujangga dari biologi pun turut bersyair. Bukan sekedar
syair, tapi melainkan berbicara tentang biologi.
puisi ala biologi
Tidak pernah
ku menduga akan mengenali mu
Kau adalah
biotik terindah yang kutemui selama perjalanan hidupku
Kau terangi
hepar ini dengan sinarmu
Kau membuat
nukleus cintaku ingin bersimbiosis denganmu
Kau bagaikan
bractea yang menarik hatiku tuk datang padamu
dari semua
bioma yang ada…
Hanya kau
lah yang seperti mryaphoda
yang
memiliki banyak ruas cinta untukku
wajahmu kan
selalu ku kenang
kenangan
bersamamu telah merasuk dalam kapiler darahku
cintaku
akan selalu membelah secara amitosis hanya untukmu
namamu kan
slalu ada dalam ruang kardiakku
kehadiranmu
seperti bakteriofage bagiku
yang
telah berada dalam tahap injeksi
dan sedang
dalam fase perakitan benih-benih cinta
sungguh
diriku takkan bisa menolak itu
Kau
menumbuhkan dan menguatkan kambium cintaku
hati ini
serasa krenasi bila tak bertemu dirimu
Demi
metamorfosis kupu-kupu yang indah,!
hati ini
berkata ku jatuh cinta pada mu
(Pengen
tahu Lebih Jauh Tentang Puisi Ini? Kunjungi : http://fatia-nuraini.blogspot.com/2012/09/puisi-ala-biologi.html)
PUISI BIOLOGI
seperti
analgesik, kau buat aku lupa rasanya sakit
maka kubutuh dirimu, sembuhkan lukaku
seperti nukleotida, yang saling berpasangan
kuingin kau tetap di sini, tak jauh dariku
hidup memang bukan sekedar rangkaian rumus
tapi bila sejuta feromon dijadikan satu
hanya kau dan aku yang ‘kan pahami sinyalnya
seperti lock and key dalam sistem enzim
biarlah rasa itu temukan wujudnya
seperti aliran gen yang perlahan namun pasti
menuju kondisi stabil tak tergoyahkan
begitu juga rasa yang kita punya
kian temukan muaranya
dalam tabung effendorf keabadian
biarkan waktu
yang ‘kan beri nama pada rasa itu
seperti saat reseptor temukan targetnya
dan biarlah kunikmati sejuta warnanya
seperti warna warni pigmen
yang kan mensintesa senyawa anorganik
menjadi substrat bermakna…di hatiku
maka kubutuh dirimu, sembuhkan lukaku
seperti nukleotida, yang saling berpasangan
kuingin kau tetap di sini, tak jauh dariku
hidup memang bukan sekedar rangkaian rumus
tapi bila sejuta feromon dijadikan satu
hanya kau dan aku yang ‘kan pahami sinyalnya
seperti lock and key dalam sistem enzim
biarlah rasa itu temukan wujudnya
seperti aliran gen yang perlahan namun pasti
menuju kondisi stabil tak tergoyahkan
begitu juga rasa yang kita punya
kian temukan muaranya
dalam tabung effendorf keabadian
biarkan waktu
yang ‘kan beri nama pada rasa itu
seperti saat reseptor temukan targetnya
dan biarlah kunikmati sejuta warnanya
seperti warna warni pigmen
yang kan mensintesa senyawa anorganik
menjadi substrat bermakna…di hatiku
(Pengen
tahu Lebih Jauh Tentang Puisi Ini? Kunjungi : http://loebis-24.blogspot.com/2012/01/puisi-biologi.html)
PUISI
BIOLOGI (SIMBIOSIS MUTUALISME)
Saat kuterjatuh, lemas tak berdaya karena terinveksi
Oleh sengatan virus hianat yg menyerang hati
Menghancurkan sel-sel impian dan meningkatkan pH hidup ini
Sehingga kuhampir punah dari populasi
Engkau hadir sebagai vaksin yang meningkatkan antibodi
Menginjeksi asa baru dan menambah zat nutrisi
Menetralkan keasaman dan mempercepat fotosintesis
Sehingga reakasi endotermis dihati menjadi menjadi eksotermis
Kuharap kita bisa membentuk ikatan kovalen
Menjadikan sebagai simbiosis mutualisme
membentuk zigot-zigot baru dari fertilisasi mulia
Sampai tercipta sebuah koloni agung
Oleh sengatan virus hianat yg menyerang hati
Menghancurkan sel-sel impian dan meningkatkan pH hidup ini
Sehingga kuhampir punah dari populasi
Engkau hadir sebagai vaksin yang meningkatkan antibodi
Menginjeksi asa baru dan menambah zat nutrisi
Menetralkan keasaman dan mempercepat fotosintesis
Sehingga reakasi endotermis dihati menjadi menjadi eksotermis
Kuharap kita bisa membentuk ikatan kovalen
Menjadikan sebagai simbiosis mutualisme
membentuk zigot-zigot baru dari fertilisasi mulia
Sampai tercipta sebuah koloni agung
(Pengen
tahu Lebih Jauh Tentang Puisi Ini? Kunjungi : http://l1sacentre.blogspot.com/2009/01/puisi-biologi-simbiosis-mutualisme.html)
No comments:
Post a Comment