Masih setia malam dalam kesepian, mengantar jiwaku pergi
jauh terbang tinggalkan ragaku. Kucoba menitip rindu pada angin yang mencumbuku
agar engau tahu juga ada rindu di dadaku. Bukan hanya karena ingin melihatmu
senyum namun hati inilah yang melukis isinya ke dalam baris-baris kata ini.
Dengan hati, kupinta kau tuk menyebut namaku dalam setiap
rindumu, dan aku akan datang, meskipun hanya dalam mimpimu. Hari ini daratan perjuangan
memisahkan raga kita, tapi aku yakin kaupun tahu bayangmu selalu ada bersamaku.
Jarak dan waktu yang memisahkan, bisa kuterima, dan kuyakin mereka tak akan
ingkar janji, mereka akan mempertemukan kita kembali.
Sayang, kuukir namamu di helai nafasku. Kulukis wajahmu
dalam hatiku, dan hanya kupinta setiamu untukku. Butir-butir cinta mengalir
memenuhi setiap ruang konstitusi kesetiaan, dan hanya ada satu nama disana, itu
namamu. Mataku mungkin tak mampu setia untuk hanya melihat satu keindahan di
dunia ini, karena Tuhan memang menciptakan sangat banyak keindahan, tapi
hatiku, masih tak mampu memuja keindahan lain selain dirimu.
Orang bilang logika seorang pria akan membunuh cinta yang ia
miliki, tapi kumohon kau yakin bahwa justru logikakulah yang mengajariku untuk
terus mencintaimu. Jujur aku benci mengucap kata sayang, tapi bibirku, akalku,
dan seluruh indraku tak kuasa untuk tak berucap sayang.
Sayang, sekali lagi keabadian cinta kita diuji. Semoga waktu
mengatakan cinta kita abadi bersama jarak itu. Dan sadarilah bahwa hidupnya
cintaku berasal dari tidur dan kebahagian dalam buai mimpi.
No comments:
Post a Comment