Tidak bisa dipungkiri bahwa
sebagai mahasiswa Matematika sudah menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk
memliki pola pikir dan bertindak sebagai seorang matematikawan. Nah, yang
menjadi masalah sekarang adalah apa dan bagaimana pola pikir seorang matematikawan
itu?
Masihkah kita sebagai mahasiswa matematika memiliki identitas itu atau mungkinkah kita telah mengalami krisis identitas?
Masihkah kita sebagai mahasiswa matematika memiliki identitas itu atau mungkinkah kita telah mengalami krisis identitas?
Seorang sahabat dari Jurusan lain
pernah mengungkapkan bahwa mahasiswa
matematika adalah salah satu kiblat bagi mahasiswa dari beberapa jurusan atau
bahkan hampir semua jurusan, karena dalam situasi ideal, Matematika itu
berfikir secara rasional.
Benarkah berfikir secara rasional
itu adalah salah satu identitas kita?
Saudara-saudaraku bisa menjawabnya
sendiri.
Selalu saja dalam dunia akademik,
kita diminta untuk mengerjakan suatu soal yang pada akhirnya akan dinilai benar
atau salah. Namun, apa yang kita peroleh dari mengerjakan soal itu? Apakah
hanya sekedar pengetahuan tentang materi soal itu? Atau hanya sekedar ajang
perburuan angka yang nantinya akan memperbaiki nilai kita? Ada benarnya juga,
tapi saya pribadi (dan Anda mungkin) sudah sepantasnya juga percaya bahwa tidak
sekedar itu. Soal-soal itu ada juga untuk membangun karakter kita. Sebagai
contoh, dalam masalah mana yang lebih penting antara hasil akhir (benar atau
salah) mengerjakan soal atau paham/tidaknya kita akan soal itu?
Sebaiknya bukanlah hanya hasil
akhir yang seharusnya menjadi prioritas kita. Hasil akhir bisa benar meskipun
kita tidak paham akan soal yang kita kerjakan jika dan hanya jika ada faktor
lain (selain paham/tidak) yang mempengaruhi. Yang pertama, keberuntungan. Saya
pikir jika saudara “matematika”, saudara akan cukup cerdas untuk tidak begitu
bergantung pada keberuntungan yang bukan merupakan satu hal yang pasti. Yang
kedua, tidak jujur. Mungkin saja hasil akhir dari pengerjaan soal itu benar
jika saudara menyontek. Tentunya ini akan sangat merusak bagi diri saudara
karena hanya akan jadi masalah jika saudara tak lagi punya tempat untuk menyontek.
Jadi, jalan mana yang akan saudara pilih untuk memperoleh hasil akhir yang
benar? Jalan keberuntungan dimana yang beruntunglah yang menang, jalan tidak
jujur atau jalan “paham”disertai kejujuran?
Memang sih tidak ada jaminan
bahwa jika kita paham maka hasil kerja kita akan benar, tapi paling tidak orang
yang paham memiliki peluang yang lebih besar untuk benar dibandingkan dengan
mereka yang tidak paham. Dan untuk hal yang positif, matematika akan memilih
yang berpeluang lebih besar.
Kenapa dalam pembelajaran
matematika, Angka pertama yang diajarkan adalah 1 (satu) ? Menurut saya, karena
matematika meminta kita untuk mengenal Tuhan. Menurut saudara?
Kenapa dalam matematika, nilai Bilangan
Asli (bulat positif) lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka nol atau bilangan
bulat negatif? Menurut saya, karena matematika ingin menunjukkan bahwa sifat
positif (kebaikan) dan bermanfaat lebih berderajat dibanding suatu
kesia-siaan(nol) dan suatu sifat negatif (keburukan). Menurut saudara?
Kenapa dalam matematika ada
istilah definisi? Menurut saya karena matematika ingin mengajarkan bahwa ada
sesuatu yang tidak perlu lagi kita ragukan kebenarannya. Menurut saudara?
Kenapa juga ada Aksioma dan
teorema? Menurut saya, karena matematika
ingin mengajarkan bahwa ada aturan yang tidak perlu diragukan kebenarannya,
tetapi adapula yang pantas untuk kita ragukan. Menurut saudara?
Kenapa dalam matematika, ada
penjumlahan dan pengurangan, ada perkalian dan pembagian, ada perpangkatan dan
pengakaran? Menurut saya, karena matematika ingin menjelaskan bahwa sehebat
apapun proses yang kita alami dalam hidup, maka selalu akan ada jalan untuk
kembali. Karena matematika ingin memperlihatkan bahwa segala sesuatu memiliki
dua sisi, baik dan buruk, yang tentunya membuat kita akan mempertimbangkan
kedua sisi jika kita dalam sebuah pilihan. Menurut saudara?
Kenapa semua angka yang dikalikan
dengan nol dalam matematika maka akan menghasilkan nol? Menurut saya, karena
matematika ingin menunjukkan bahwa selalu ada cara untuk membuat apa yang kita
miliki di dunia ini menjadi tak lagi kita miliki. Menurut saudara?
hebatt,,,
ReplyDeleteterima kasih, bang...
Delete